lluvia's journey

you can read my mind here!

Pages

Friday, December 24, 2010

Pop at Summer and simplicity.



Cloudberry releases Cloudberry 602 “the sound of young java proud and wild forever”. Pertama kali saya mendengar lagu berjudul “Summer Night” dari Pop at Summer dalam kompilasi ini, saya langsung jatuh hati. Sound clean guitar nya dan suara Vina sang vokalis membuat saya saat itu juga mulai mengagumi band ini. Saat mendengarkan lagu ini saya tidak mengenal orang-orang di belakang Pop at Summer. Di kemudian hari, saya baru notice bahwa salah satu gitaris nya adalah teman saya di bangku SMP. Saat itu juga saya contact Rikip (gitaris dari Pop at Summer) untuk minta liriknya untuk sing along :p .

Lagu kedua saya temukan di kompilasi “Summer Daydream” dari Sea Indie yang berjudul “Everything’s Fine”. Lagu ini juga seketika masuk dalam playlist itunes saya, dan selalu menemani saya saat berkutat di depan komputer.

Waktu berlalu dan bagaikan takdir yang sudah ditulis sebelumnya, saya bertemu dengan Bayu (yang sekarang menjadi pacar saya <3), dimana dia adalah manager dari sebuah band Shoegaze/Post-rock My Violaine Morning, yang ternyata kedua gitarisnya adalah personil Pop at Summer juga. What a beautiful coincidence! Ini membuka jalan saya untuk mengenal lebih dekat dengan mereka. Roni (gitaris dari Pop at Summer) secara kebetulan lagi, bekerja sebagai designer di clothing yang sama dengan tempat saya bekerja. Pada saat itulah obrolan-obrolan seputar kehidupan, khususnya musik dimulai. Ternyata kita mempunyai taste yang hampir sama dalam hal musik dan lainnya.

Pada suatu saat, Roni berkata pada saya bahwa dia membutuhkan back-up untuk Pop at Summer. Posisi keyboard dan gitar pengiring pun ditawarkan dan saya dengan semangat meng-iya-kannya. Lalu saya mengajak sahabat saya Anne, untuk mengisi posisi vokal, karena Vina (vokalis terdahulu) sedang sibuk dengan kegiatannya sendiri.
Pada awal 2010, Roni dan Rikip akhirnya memutuskan untuk mengajak saya dan Anne menjadi bagian dari keluarga Pop at Summer. Posisi Bass dan Drums juga sempat mengalami pergantian beberapa kali. Warna ( bassist dari Sparkle Afternoon ) kemudian diganti oleh Baruna ( gitaris The Jugular dan ex-Angsa dan Serigala ). Sedangkan di posisi Drums, Keiko digantikan oleh Irvan ( Vokalis The Jugular ). Akhirnya formasi lengkap Pop at Summer di “launching” pada saat Pop at Summer main di gigs dari Glasslike “Hearing Goodness #3”, dimana pada saat itu kami meng-cover lagu-lagu dari Camera Obscura dan Club 8.

Anne (Vocal), Roni (Guitar), Rikip (Guitar), Wita (Keyboard), Baruna (Bass) dan Irvan (Drums) adalah formasi lengkap saat ini dari Pop at Summer. Dalam Pop at Summer, setiap instrumen memegang peranan penting nya masing-masing. Dibawah influence band-band swedish pop dan anorak scenes UK, sound Pop at Summer lahir dengan caranya sendiri. Simple and soft. Mengandalkan suara clean guitar dan keyboard, lagu-lagu Pop at Summer menghasilkan karakter tersendiri. Format akustik juga adalah andalan kami untuk membuat lagu dan perform.

Saat ini sudah ada 5 lagu dari Pop at Summer. Summer Night, Everything’s Fine, There’s Me In Your Heart, Kiss Berry dan Summer With A Sunny Day Parade adalah lagu-lagu yang akan diperdengarkan saat kami perform.

Tahun 2011 kami jadikan target untuk kembali membuat lagu dan membuat EP. Saat ini kami sedang mempersiapkan single dan EP untuk beberapa record label dari Peru (Susy Records), Miami (Cloudberry Records) dan London (Dufflecoat Records).

Monday, September 13, 2010

weather forecast.



i'm wearing my coat and my boots walking through this street, hearing some good music on my player, looking up for enjoying some gorgeous view of a thousands clouds. then gazing my own shoes and back to my pleasure zone alone. thinking 'bout how life could be so interesting and meaningfull when you have a great point of view about it. you didn't regret everything in the past, you can't look back and you have to move on.
"when you see the skies are blue, i'm just say it isn't.
when you think cloudy day makes you weak, i can say, it doesn't."
could you clearly think about it, how great weather and a nice view can give a big effect to someone's life? it happens to me. all the time. i just can't move my own legs to walk out when the sun too shiny and bright. when traffic getting more worst on summer air. when people much greedy and follow their ego. when skies haven't show their lovely grey clouds. i can say, that i need a great weather and a nice cloudy day to start my day. it's true and i'll keep this forever. even i've promise myself to it.
is this bad? my life's depends on a weather forecast?is it normal? is it logic?
that's why i always said that Bandung, the city that i loved the most, are giving me a lot of pleasure on weather things. i don't hate rain, it's melancholy. it's beautiful.
when i walk on the empty street, wearing my favourite outfits and listening good music with a nice weather and great skies, you know how it feels?
i feel glorious.

Monday, July 19, 2010

Scene Dedication

Untuk membahas komunitas, saya sudah kehabisan akal. Begitu banyak yang harus dibahas, dari segi apapun bisa dijadikan inti. Jadi, ngga perlu basa – basi panjang untuk memulai ini semua.

Every komunitas pasti punya karakter masing-masing. Dan komunitas musik indie yang akan saya bahas saat ini. Buat yang udah baca feature saya sebelumnya (I don’t want to be part of your scene.red), anggap aja ini adalah lanjutannya. Part 2. Sebagai penikmat musik, udah sekian lama saya berusaha untuk memahami dan mendalami setiap celah – celah yang ada. Untuk kota Bandung sendiri, begitu banyak komunitas yang ingin saya bahas. Begitu banyak hal yang menarik dan layak untuk di teliti, mengingat karakter orang Bandung tidak hanya penikmat musik tapi juga mengamati. Semakin banyak gigs yang ada, semakin banyak penikmat musik, semakin beragam komunitas yang ada. Ini yang menarik bagi saya, membahas komunitas itu sendiri. Maka bermunculan lah banyak pertanyaan di otak saya. Ada apa dengan trend gigs ini? Siapa otak-otak jenius idealis yang mau ribet dengan hal-hal berbau event organizer ataupun kepanitiaan? Apa yang mendasari mereka mau membuat gigs ? dan banyak lagi pertanyaan – pertanyaan yang kalo dijadiin soal, pasti akan dijawab dengan senang hati oleh kalian yang memang penikmat bahkan pelaku musik sejati.

Gini yah. Sebut saja ada satu komunitas. Mereka adalah orang-orang yang sangat loyal terhadap musik. Mereka adalah orang-orang idealis yang sama sekali ga tertarik sama major label dan konco-konconya. Otak mereka berisi ide-ide kreatif hasil gen orang Bandung yang ‘someah’ dan setia kawan. Mereka punya kepuasan tersendiri waktu main band hanya dibayar dengan kata ‘nuhun’ dan senyum. Mereka punya keinginan untuk membesarkan scene indie di kota bahkan di dunia ini. Hasilnya adalah : gigs.

Banyak teman saya curhat tentang gimana bete nya ditolak di sana – sini oleh event-event besar yang sudah ada karena katanya musik mereka kurang menjual. Atau musik mereka ngga nge-trend. Atau bahkan musik mereka ga ‘play’. Muncul dari suatu kekecewaan, maka bangkit lah semangat kreatif, dorongan jiwa raga untuk merealisasikan keinginan. Yaitu gimana cara nya, saya bisa puas, lagu saya di denger, crowds juga puas. Ambil segi positif nya, niatan ini sungguh mulia sekali sebenarnya. Apalagi didasari pertemanan, tali silaturahmi pasti akan lebih erat, karena yang main di gigs ngga hanya satu band, dan kadang ngga satu genre. Didasari juga oleh sifat orang bandung yang ramah, jadi komunitas bisa bertambah dan penikmat musik juga bertambah. Mulia sekali bukan?

Ini menjawab semua pertanyaan sebelumnya, kenapa para scenester/musisi indie di Bandung rela ‘gujag – gijig’ kesana kemari, cape, riweuh, tapi bisa tetap senyum bila disapa. No profit minded! Bayangkan niat mereka yang sangat besar, dengan budget nol, cape total, awak ringsek, berusaha semaksimal mungkin untuk bikin suatu gigs dan membesarkan image scene indie di Bandung. Ini menunjukkan seberapa besar minat orang-orang Bandung terhadap musik indie. Sekarang yang menjadi pertanyaan, apa penghargaan yang pantas untuk orang-orang atau komunitas ini? Dedikasinya untuk scene indie di Bandung begitu besar, keidealisannya bikin kita bisa tambah wawasan.

Ini bisa jadi pe-er untuk kita semua. Mari sejenak kita pikirkan pertanyaan diatas. Atau setidaknya hargai usaha dan otak kreatif mereka dengan tidak meng-kotak-kotakan tiap komunitas.

Kalau kalian adalah orang – orang yang suka mengecewakan sesama musisi, apa beda nya kalian dengan major label?



-Contributing for QuietLoud #4-

hihi

percakapan antara Pedro dan bule cewek.

Bule : *dengan logat bule* hmm maaf, kalu mauh ke jalan riau, kemana yah?
Pedro : *dengan semangatnya menjawab dengan logat jawa* oh! lurus aja ke bawah MBAK, trus ke kanan!
Saya dan Mala : -__-'

lu kirah bule nya sekampung sama situh!

Sunday, July 18, 2010

sight of you.



early morning, you came shining
this sight can be blur
this day could be so weird
are you here?
are you near?
living a dream and we hope someday
we can meet and just stay here.

Elvis



mengidolakan seseorang.
baru inget orang itu kamu.
Elvis dunia nyata.
kamu nyata.
dan kita maya.

Monday, June 14, 2010

Camera Obscura - Let's Get Out Of This Country

soundtrack of this week.


1. Adorable - Crash Sight
" Shiver at, shiver at the sight of you, Shiver when you come shining"

2. Beaumont - Cross Country
Keith Girdler and his gentle voice. hear it and feel the sparkle air.

3. Camera Obscura - I Don't Do Crowds.
Do you?

4. Moscow Olympics - What Is Left Unsaid.
Always reminds me of incredible sight of a sea view.

5. The Sundays - Here's Where The Story Ends.
Yes it is! haha

6. Delays - Wanderlust.
" Can you hear that knocking in your soul?"

7. The Album Leaf - Until The Last
Daydreaming all day long!

8. Blur - Bang
Wear your finest outfit and do the walk on the cloudy afternoon.

9. Action Painting! - These Things Happen
" She said nothing good if looks could kill "

10. The Daysleepers - Stereo Honey
:) great sounds from talented people.

mind collapse and falling character.



i can't be like you, you're such a beautiful creature, walking and speak tall. i can't be someone like you.

it seems you have crown on your head, living your life splendid and innocent. many people see you as a living God, drag yourself into the edge, the edge of emptyness.

It's must be hard to be someone like you.

Tuesday, June 8, 2010

Delays - Wanderlust





Can you
Hear that knocking in your soul
No, you don't listen
Can you hear that knocking
Overload
No, you don't listen
Never see the high beyond the low
No wonder, you lay
Twitching
Do you share the rush to be alone
Come over, we'll go missing
We'll go where
There's no snow
We'll go and they won't know
Just please don't give me your word
Do
Do do, do do do do do do ah ah ah
Can you hear that knocking in your soul
No, you don't
Listen
We'll go where there's no snow
Just please don't give me your word
Just please
Don't give me your word
Do do do, do do do do do do ah ah ah
All that matters is the
Music tonight
Just please don't give me your,
All that matters is the music,
But you
Don't listen
Well, we'll run and run
Until we start again
Yea we'll we'll run run and
Run away
Yea well, we'll run and run
Until we start again
Yea we'll run run and run
Away

Monday, June 7, 2010

Wish List !!!!


ehe ehe ehe ehe ehe ehe.
mamah. aku pengen ini.
:D

Sunday, June 6, 2010

Losing Today


"In a corner She sits and waits She's waiting for Her heart to break It says it all Don't lose today"

Tragis ya?
Setiap kali saya dengerin lagu Losing Today nya Slowdive, selalu ada aja pikiran yang membuat saya termenung lalu akhirnya tersenyum satir *edan*. Apalagi kalo dengerin nya pas lagi mendung dan terbaring di karpet kamar sambil ngeliat ke jendela, diuar jendela ada langit dan awan. 100 cara untuk bisa membuat kamu jadi melankolis sejati. Cara saya hanya menghasilkan seperempatnya.

Pernah terpikirkan oleh kalian? the abstract definition about "Losing Today"?. Saya mengerti akan kata-kata ini setelah menjalani banyak kejadian dalam hidup saya.
Suatu saat, saya terbangun dari mimpi aneh, mimpinya agak mengerikan sih, isinya bercerita tentang saya, sendirian, di satu ruangan gelap, sedang menunggu seseorang. Pas bangun saya sedikit termenung, memikirkan makna mimpi yang tadi. Kalo dipikir-pikir, mimpi aneh saya yang ini bukan lah yang teraneh seumur hidup saya. Tapi mengingat isi mimpinya itu adalah tentang ketakutan-ketakutan saya dalam hidup. Sendirian, ruangan gelap, dan menunggu. Otomatis pada waktu bangun, setengah tertegun saya berusaha mengumpulkan soul saya untuk kembali beraktifitas. Saya tetap beraktifitas seperti biasa, tapi pikiran itu selalu ada. Sampai pada akhirnya pada malam hari saat saya memutuskan untuk mengakhiri hari, saya tersadar, waktu berjalan begitu cepat.

Bangun kesiangan, ritual "loading" yang biasanya saya lakuin akhirnya labas setelah denger alarm, jenger dan annoying. Bikin saya ga bisa melakukan hal lain selain bangun. Semua yang saya lakukan pada pagi hari itu berjalan express. Saya beraktifitas seperti hari-hari sebelumnya. Dan berakhir dengan : pulang kerumah, Tidur. Itu berjalan dari hari ke hari dan akhirnya saya pun tersadar. Waktu berjalan begitu cepat.

Makna abstrak dari "Losing today" berawal dari perasaan setiap orang yang merasa harinya berjalan begitu saja, ga bermakna. Kehidupan, yang seharusnya dinikmati, dijalani dengan ikhlas dan tenang, dirusak oleh pikiran-pikiran kita sendiri. Pikiran-pikirannya silahkan pikirkan sendiri, karena pasti kita semua punya parameter kejatuhan pikiran ( bisa juga bisa disebut "mind collapse" ) masing-masing. 2 Kejadian diatas hanya salah satu contoh kenapa saya bisa merasa "kehilangan hari". Kasus pertama, disebabkan karena ada satu hal yang sangat menggangu saya. Jadi saya ngga bisa menikmati hari saya dengan tenang. Kasus kedua karena pikiran saya sudah terprogram setiap harinya untuk melakukan aktifitas dari jam sekian sampai jam sekian. Kembali, pikiran saya yang membuat saya tidak dapat menikmati hidup, karena otak saya sudah terikat oleh sistem.
Saya sedih setelah memikirkan ini. Ini bukti bahwa selama ini hidup yang saya jalani telah saya sia-siakan.
Saya selalu setuju kalau ada seseorang yang bilang "Hidup itu untuk dinikmati". Tapi saya juga sadar, parameter nikmat setiap orang juga berbeda-beda. Saya, yang bisa bersyukur dan menikmati hidup kalau saya punya teman-teman yang bisa diajak berbagi, punya keluarga tempat saya singgah dari dunia luar, punya pacar yang sangat mengerti saya, punya pekerjaan yang saya sukai. itu nikmat. Kenikmatan hidup bisa dicari, tapi hari ini tidak akan kembali lagi. Live our life, Don't lose today!


*another propaganda from Spastica (COMING SOON)

Thursday, June 3, 2010

greeting for mind collapse.


"beyond sky we stand, believing something about the new bright world.
with respect and mature grown up people.
with no worries of how to be someone better or super.
beyond the clouds we stand proud.
be up against the arrogant life.
standing for what we believe. we believe."

"now everything changing, everyone put it down to rudeness.
why should we? why sould we change for a mind collapse?
we have faith, we have something to rely on.
have a good time fellas, we're on our way to live."

carry on carry on the sadness.
we pay you for the happiness.
bright bright bright shiny day we must face.
we stand proud and we believe.we believe.

living it living it, when the world against you
let's fight back and make a stand.
count on dream, and we take pains on it.
we could be something, instead we're nothing.
and we believe. we believe.


Wednesday, May 26, 2010

CHERRYPINE



http://www.facebook.com/?ref=home#!/pages/Cherrypine/129301117079987
http://www.facebook.com/?ref=home#!/group.php?gid=270103810440&ref=ts


We invite you to support our event.
The preparation for Airiel show In Bandung, Indonesia.

Cherrypine present :

BIO
In 1997, Jeremy Wrenn formed a two-man shoegaze project called Airiel. Fast forward
to 2008 and the band is 4 members strong, has toured nationally and internationally,
released 2 singles, 5 EP’s (including 1 box set) and multiple compilation tracks leading them to their latest album, The Battle of Sealand.
Along with Highwheel Records (Chicago), Airiel recorded Sealand in January of 2007. Having released so many EP’s in the past few years, the band was overdue
for a full length effort and it was exactly what people expected: loud, noisy guitars, danceable rhythms, and catchy vocal melodies. The album showcased the band’s current lineup well and captured the live sound that they had developed while touring. Shortly after its release, a Japanese version of the album was released
by Quince Records in Japan, featuring a different song line up as well as 2 bonus tracks pulled from the self-released Airiel EP.
Known for their volume and live show intensity, Airiel leaves a solid mark wherever they play. Doing their best to break out of the typical shoegaze stereotypes,
the band has high energy performances that are blisteringly loud, prompting them to hand out ear plugs to the crowds. Take your favorite substance of choice and give them a listen.

PRESS
Chicago's Airiel have been kicking around in various forms for about a decade, but up until now they've only put out a series of EP's and compilation tracks. I'm glad to report that their first full-length effort, "The Battle Of Sealand", is well worth the wait. Airiel's sound may be closely associated with the "newgazer" scene, but unlike many of the other bands in that scene, you can actually strip back all the layers of nosey effects (which they put to fine use) and find some pretty strong song-writing from Jeremy Wrenn (whose voice sounds more like Ian Brown than Ian Brown does these days) and Cory Osbourne lurking underneath. Ulrich Schnauss shows up to add some sleek atmospheric electronica touches to "Sugar Crystals", but the song on Sealand that deserves the most attention is "Mermaid In A Manhole" which sounds like an imagined (hallucinated?) collaboration between Ride, The Stone Roses and Queens Of The Stone Age. This song alone is worth the cd's purchase price, and with 8 other songs here that aren't far behind in quality (I'm not crazy about the Intro or "Stay") "The Battle Of Sealand" is highly recommended.
DAVID MANSDORF (LosingToday )

“Refusing to toil in retro new wave, post-punk or yawn inducing folk rehashes is bound to cause a bit of misunderstanding. But, when listeners finally do come around to the towering greatness of The Battle of Sealand, it’s advised they make an earplug investment in the process” Magnet Magazine

“The Battle of Sealand is a long playing supplement to those (prior) brief Ep’s, and as every track on it shows, the group is capable of sustaining listeners’ attention for more than a handful of songs.” Under the Rradar

“Dynamic, genre-defying act from ambitious local label Highwheel Records” Spin Magazine

“This Chicago band follows up a series of early EPs with an impressive full-length of aggressive, shoegazerish psych-rock. Walls of blistering guitars aided by dense production give the band an immense sound, but memorable melodies and soaring
vocal harmonies ensure their songs are more than just thrilling guitar noise.” KEeXPp

“This is the group’s first LP, and at over an hour, it is an ambitious affair awash with dizzing cascades of guitar effects and a 15-minute closing track that approximates
the sound of the sun exploding and dissolving into an angelic choirboy nocturne.” Tthe Big TtakKeover

http://pitchfork.com/reviews/albums/10573-the-battle-of-sealand/

airiel facebook's group :
http://www.facebook.com/group.php?gid=2212968598&ref=ts

i don't want to be part of your scene



"i dont want to be part of your scene" sebuah tulisan yang saya temukan secara ga sengaja di sebuah web, dimana Tracyanne Campbell (voc Camera Obscura.red) berfoto dengan sebuah papan yang dipegangnya bertuliskan kata-kata tersebut. menarik, dan sekaligus membuat saya berfikir. apa sih yang sebenernya ingin Tracyanne sampaikan dengan kata-kata tersebut. Propaganda! yeap, it's totally propaganda. setiap orang bisa bikin persepsi sendiri tentang itu.
kali ini saya ingin nyoba buat persepsi saya sendiri lewat posting ini..

Di Bandung, kota kita tercinta ini, orang2 (khususnya anak muda :D) sudah mengenal apa artinya komunitas. Entah itu di musik, art, edukasi atau apapun yang berbau sekumpulan orang yang mempunyai kesenangan, hobi ataupun idealis yang sevisi dan semisi. Saya, sebagai penikmat musik menyadari, bahwa untuk membuat komunitas yang kokoh dan solid itu ga gampang, butuh kesabaran dan kekuatan mental. Mengingat, selera dan kesukaan setiap orang kan beda-beda.

Berbahagialah kalian yang hidup muda tahun 90an, dimana scene indie baru mencuat, mencoba tumbuh dari sisi-sisi underground, tembok Pasific Club, dan demam british invasion. Saya masih awal SMP waktu itu, lagu-lagu yang didengerin masih sebatas Blur, Oasis, Placebo dan Ivy. Itu juga hasil doktrinan kakak-kakak saya di rumah.
Berbahagialah kalian juga yang hidup muda di tahun-tahun sekarang, dimana bisa disebut golden era-nya scene indie di Bandung, bahkan kota-kota lain seperti Jakarta dan Yogyakarta.
Terbentuk dengan mudahnya atas kerja keras kakak-kakak kita di tahun 90an, dan berkembang dengan adanya fasilitas internet, membuat kita lebih mudah untuk explore musik.

Saya rasa kita semua akan setuju bila, musik adalah peng ekspresian jiwa yang bukan untuk di-kotak2an. scene, atau komunitas, bukan ajang peng-kotak2an genre musik tapi wadah bagi para penikmat bahkan pengamat musik itu sendiri. Perlu digaris-bawahi, Scene atau komunitas bukan lah ajang pengkelompokan orang. Jadi, menurut saya, bagi kamu yang penikmat musik apalagi mendalami musik itu sendiri, jangan malu atau ragu untuk mengekspresikannya di komunitas. Komunitas yang solid dan baik pasti akan menerima kamu apa adanya.

Saat ini kita dimanjakan dengan hadirnya banyak gigs di Bandung. Bayangkan situasi ini, band-band indie lokal ternama bisa kita tonton, (plus bonus mereka kadang playing cover version dari band idola), suasana yang akrab jadi nya bisa sekalian silaturahmi, lots of gigster2 menawan( aaww :p ), full laugh and smile( entah itu pure laugh or whatever it is haha ), and it's totally FREE! asik yah? jelas asik. Ini jadi salah satu alasan kenapa saya sangat mencintai kota ini.

Kesimpulannya, "I dont want to be part of your scene" bukan propaganda untuk membuat kita terpaku pada satu komunitas, tapi bukti penghargaan pada semua scene yang ada. Dengan kata-kata tersebut, kita secara jelas tidak berpihak pada satu komunitas saja tapi berusaha menghargai setiap usaha yang telah dibangun setiap scene nya. Long live the Scene!